VIVANasional – Tahun Baru Islam 1444 Hijriah hari ini, harus bisa memberi perubahan menyeluruh kepada kondisi yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Setidaknya itu yang disampaikan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin.. Maruf Amin berharap umat Muslim di Indonesia dapat memaknai Tahun Baru Islam 1444 H sebagai momentum untuk berhijrah ke
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 132812 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aac24a9c10bb6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Allahakan mengganti dengan yang lebih baik. Terdapat “hadits” yang cukup populer dengan redaksi, مَنْ تَرَكَ شَيْئًا للهِ عَوَّضَهُ اللهُ خَيْرًا مِنْه “Setiap orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya akan diganti dengan yang lebih baik.”
0% found this document useful 0 votes18 views2 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes18 views2 pagesAllah Akan Mengganti Yang Lebih BaikJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Yesus"tidak berbuat dosa" (Ibrani 4:15), saleh dan tanpa noda (Ibrani 7:26), dan satu-satunya yang "tidak mengenal dosa" (2 Korintus 5:21). Logikanya dapat dirangkum sebagai berikut: 1: Yesus mengklaim bahwa hanya Allah saja yang baik. 2: Yesus mengklaim bahwa DiriNya baik. 3: Oleh karena itu, Yesus mengklaim Diri sebagai Allah.
Bismillahirrahmanirrahim… Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, lagi Maha penyayang. Begitulah terungkapnya kalimah ini di awalan setiap surah di dalam al-Quran, betapa Allah ingin memberitahu kita semua dan mengingatkan kita yang Dia Maha Pemurah lagi Maha penyayang. Tetapi 114 surah di dalam al-Quran, cuma 1 surah sahaja tiada kalimah bismillah di awalnya. Cuba kita semak kembali al-Quran kita, kenapa Allah tidak mahu meletakkan kalimah bismillah pada surah at-Taubah? Apa isi yang terkandung di dalam surah at-Taubah? Apa yang cuba Allah nak sampaikan? Allah murka ke sehingga tidak mahu menyebut akan sifatnya yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang? Dr Yusuf Qardhawi pernah mengulas dan menjawab akan persoalan ini; Katanya, Ali bin Abu Thalib radhiyallahuanhu menjelaskan, “Bismillahirrahmanirrahiim adalah suatu kedamaian, sedangkan surah At-Taubah diturunkan tanpa kedamaian.” “Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya yang dihadapkan kepada orang-orang musyrikin yang kamu kaum muslimin telah mengadakan perjanjian dengan mereka.” Surah At Taubah 1 Perjanjian yang telah dikhianati oleh kaum musyrikin, mereka telah merosakkan perjanjian damai dengan kaum muslimin, dan bekerjasama dengan kaum yahudi. Bila tanpa kedamaian maksudnya Allah sedang marah dan murka! Kita sebagai manusia pun apabila marah tidak sempat untuk mengeluarkan ucapan salam malahan terus meluru dan bertanya soalan bertubi-tubi. Bukan itu sahaja, jika kita lihat tafsir surah at-Taubah di dalam Tafsir Fi Zilal karangan Syed Quttub, menjelaskan bahawa Allah juga murka kepada Kaab bin Malik yang tidak mahu berangkat ke medan perang bersama Rasulullah SAW di medan perang Tabuk. “Berilah saya keizinan tidak pergi berperang dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah.’ Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.” Surah at-Taubah 49 Ketidak berangkatan Kaab ke perang Tabuk, tiada alasan yang kukuh. Beliau begitu leka dan lalai dengan perhiasan dunia. Ketika itu keadaan ekonomi Kaab sangat baik berbanding hari-hari sebelumnya. Barangan muatannya pula melebihi daripada dua ekor unta. Perasaannya yang ragu-ragu menyebabkan pasukan kaum muslimin mula meninggalkan Madinah. Melihatkan mereka masih belum jauh, sepatutnya Kaab bisa mengejar dan menyertai mereka, tetapi dek kerana sifat negatif sudah menguasai dirinya, akhirnya Kaab tidak ikut serta. Begitulah antara perkara yang Allah murka, sehingga tidak sempat untuk memberitahu bahawa Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang di awalnya surah at-Taubah. Kaab yang tidak mahu pergi berperang menyebabkan Allah murka, bagaimana pula definisi perang pada diri kita? Kita tidak mungkin akan mengangkat senjata di panas terik sebagaimana yang Rasulullah lakukan. Kita tidak mungkin akan ke medan perang untuk selamatkan umat Islam di serata dunia yang ditindas. Tetapi… Berperang pada kita adalah berperang dengan diri sendiri. Berperang dengan hawa nafsu yang cenderung menarik kita ke lembah maksiat dan dosa. Berperang dengan meninggalkan jahiliah-jahiliah yang masih berkarat di dalam diri kita. Berperang daripada terpesona dengan hiasan dunia dan melupakan akhirat. Berperang untuk meninggalkan dosa dan mengutip pahala. Berperang untuk tidak menyokong barangan-barangan Israel yang menyumbang kepada kehancuran umat Islam. Berperang menentang segala kezaliman yang berlaku. Kenapa berperang dengan diri sendiri terlebih dahulu? Kerana diri sendiri adalah musuh utama kita, tatkala kita berseorangan. Tiada sokongan-sokongan moral, yang tinggal hanya diri kita yang mampu atau tidak menangkis segala godaan-godaan syaitan. Firman Allah, “Berangkatlah kamu berperang baik dengan rasa ringan mahupun dengan rasa berat… yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” Surah at-Taubah 41 Walau susah macam mana pun untuk kita berubah dan berperang dengan diri kita sendiri, kita wajib lakukan juga walau keadaannya senang mahupun susah. Jika ianya susah bagi kita, terus sahaja istiqamah melakukannya, kelak apabila kita sudah biasa ianya akan menjadi mudah dan ringan untuk melakukannya. Bak kata pepatah, alah bias tegal biasa’. Malah, Allah sangat mencintai mereka yang berusaha keras melawan dan berperang dengan diri sendiri untuk melakukan kebaikan dan berhijrah untuk lebih mencintai akhirat. Jika kita meletakkan pelbagai alasan untuk berubah, untuk berhijrah kepada kebaikan, seperti mana Kaab yang tiada alasan dan tidak mahu untuk berperang, maka bersiap sedialah peringatan demi peringatan yang Allah akan turunkan tentang azabNya yang sangat pedih dan keras. Malah Allah langsung tidak rugi, jika kita sendiri tidak mahu bersusah payah berusaha untuk lakukan kebaikan dan mematuhi perintahNya, yang rugi adalah diri kita sendiri. Allah juga boleh menggantikan kita dengan hambaNya yang lain, yang masih berusaha untuk terima hidayah dan kebaikan. “Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih dan menggantikan kamu dengan kaum yang lain.” Surah at-Taubah 39 Justeru itu, sekiranya Allah telah menggerakkan hati kita untuk menerima hidayah, jangan sesekali mengabaikannya. Hargailah ia, teruslah berusaha untuk meninggalkan perkara yang sia-sia, teruslah menjauhi perkara yang mendekatkan kita dengan dosa, teruslah berusaha dan berperang untuk istiqamah melakukan kebaikan walau keadaan sekeliling tidak menyokong tindakan kita. Mari kita kenang kembali, Rasulullah yang susah payah berperang mengangkat senjata di padang pasir yang panas terik, semata-mata untuk memberikan Islam kepada kita, tetapi kita yang sudah siap dilahirkan di dalam keluarga Islam, terus tidak menghargai segala pengorbanan Baginda. Malah kita mengambil sikap take for granted dilahirkan dalam keluarga Islam. Islam hanya pada kad pengenalan. Bagaimana pula cara hidup kita? Walaupun Allah murka dengan Kaab, tetapi atas sifat Ar-rahman dan Ar-rahimNya, Allah menerima taubat Kaab dan mengampuninya. Bila kali terakhir kita bertaubat dan meninggalkan maksiat? Tepuk dada dan tanya iman kita. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita. Jom berperang! Maklumat Penulis Artikel ini ditulis oleh Nurul Syaahidah binti Salim. Berasal dari Ipoh, Perak. Merupakan lulusan ijazah bioperubatan di Management Science University MSU. Berminat menulis artikel? Anda inginkan supaya hasil penulisan anda diterbitkan dalam website iluvislam? Klik sini. Orangyang yakin akan kekuatan Allah, sabar, ridha, qana’ah, menerima apa adanya, memiliki harga diri, tenang, dan damai terhindar dari penyesalan masa lalu, berani menghadapi realitas, bebas dari rasa pesimis, dia tidak mendapatkan jalan lain kecuali berorientasi ke depan menuju yang lebih baik, bertumbuh, dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Home » Mutiara Hadits » Allah Akan Mengganti Dengan Lebih Baik Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Terdapat “hadits” yang cukup populer dengan redaksi, مَنْ تَرَكَ شَيْئًا للهِ عَوَّضَهُ اللهُ خَيْرًا مِنْه “Setiap orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya akan diganti dengan yang lebih baik.” Komentar kami Hadits ini lemah dan redaksi tersebut bukanlah lafadz dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam meskipun diyakini sebagian orang sebagai hadits Nabi. Redaksi yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan makna yang sama berasal dari sahabat Abu Qatadah dan Abu Duhama, mereka berkata, أتينا على رجل من أهل البادية، وقلنا هل سمعت من رسول الله – صلى الله عليه وسلم – شيئًا، قال سمعته يقول إنك لن تدع شيئا لله عز وجل إلا بدلك الله به ما هو خير لك منه “Seorang pria Badui mendatangi kami dan bertanya, Pernahkan kalian mendengar sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam?” Maka Abu Qatadah/Abu Dijamah menjawab Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah melainkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik untukmu’.” Al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaaid 10/296 menyatakan hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan sejumlah sanad dan rijalnya adalah rijal ash-Shahih. Al-Albani dalam as-Silsilah adh-Dha’iifah 1/62 mengatakan sanad hadits ini shahih sesuai dengan kriteria Muslim. Wallahu ta’ala a’lam. Semoga bermanfaat. Artikel [artikel number=4 tag=”hadist”] Kalaumenurut @kokokeuangan, keduanya ga ada yang lebih baik, tapi sesuaikan sama mana yang resikonya bisa lebih kamu tolerir? Kalau kamu mau NIKAH DULU, harus siap kerja lebih keras setelah menikah karena banyaknya kebutuhan setelah menikah sementara kamu belum mapan Kalau kamu mau MAPAN DULU,

SEORANG pemuda tinggal di sebuah bilik Masjid Jami’ at-Taubah, Suriah yang tengah didera kelaparan hebat. Tiga hari berlalu, ia belum juga memperoleh makanan. Pemuda itu memilih untuk mencuri sesuatu yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Ia berhasil masuk ke sebuah rumah. Di dalam dapur rumah itu, ia mendapatkan sebuah periuk berisi terong. Secepat kemudian ia mengambil satu terong dan memakannya. Saat makanan itu nyaris ditelan, akal dan nuraninya bekerja. “Aku berlindung kepada Allah, saya seorang pencari ilmu dan mukim di masjid, tapi kenapa saya melabrak rumah orang dan mencuri apa yang ada di dalamnya?” gumamnya. Perasaan bersalah dan menyesal menyelimutinya. Tak lupa ia beristighfar kepada Allah Subhanahu Wata’ala, seraya mengembalikan terong. Ia bergegas kembali ke masjid dan bergabung dalam halaqah taklim yang dipandu Syeikh Salim. Usai pengajian, Syeikh Salim memanggil sang pemuda tadi, “Apakah kamu sudah punya istri?” Jawabnya, “Belum.” Sambung Syeikh, “Apakah kamu ingin menikah?” Ia terdiam. Syeikh pun mengulangi pertanyaannya. Kemudian dia menjawab, “Ya Syeikh, kami tidak punya uang untuk membeli roti. Wallahi! Dengan apa saya harus menikah?” “Wanita ini telah bercerita pada saya bahwa suaminya telah meninggal dan dia terasing dari tanah airnya. Di negerinya, bahkan di dunia ini ia tidak punya sesuatu pun kecuali seorang paman yang lemah dan miskin. Dan ia juga ikut datang bersama wanita ini,” demikian ucap Syeikh sambil menunjuk ke pamannya yang duduk di sudut halaqah. Akhirnya pemuda itu siap menikahi si wanita tadi. Dan si wanita itu pun menerima pemuda tadi sebagai suaminya. Usai menikah, si wanita itu menuntun suaminya ke rumahnya. Sang istri bertanya kepada sang pemuda yang telah menjadi suaminya. “Engkau mau makan?” “Ya,” jawabnya. Saat sang istri membuka periuk, ia heran sambil berkata, “Siapa orang yang masuk rumah dan menggigit terong ini?” Si pemuda itu lalu menangis dan berkisah kepada istrinya. Dan sahutnya, “Inilah buah amanah. Engkau telah menjaga diri dari dosa dan meninggalkan terong yang haram, lalu Allah memberimu rumah seisinya lengkap dengan pemiliknya secara halal.” Disarikan dari kitab Man Taraka Syai’an Lillahi Awwadhallahu Khairan Minhu yang ditulis oleh Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi. Takut kepada Allah Ada ibrah penting yang bisa kita petik dari kisah di atas, bahwa rasa takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala sangat penting dimiliki oleh setiap hamba. Lebih-lebih di zaman yang penuh fitnah ini. Halal dan haram yang ditetapkan oleh syariat sudah tak lagi menjadi rambu-rambu bagi manusia dalam berucap dan bertindak. Karena itu, agar bisa selamat, yang mesti dilakukan oleh setiap hamba adalah terus menumbuh-suburkan rasa takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Salah satu jalan yang bisa ditempuh yaitu dengan mempertebal keyakinan tentang pembalasan dan kecepatan penghisaban-Nya. Juga, bisa dengan cara merenungkan kengerian azab-Nya yang tak bisa ditolak oleh siapapun dan apapun. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.” Al-Buruuj [85] 12. Dengan cara tersebut, semoga rasa takut itu terus bersemi dalam hati. Bahkan, rasa takut itu makin kuat. Pada akhirnya rasa takut itulah yang akan melahirkan keteguhan diri. Seperti batu karang yang tetap kokoh di atas kebenaran, meski dihantam ombak fitnah zaman yang dahsyat. Meski kesempatan untuk berbuat yang haram terbuka lebar, ia tetap tak akan mengambilnya. Sebab, ia sadar bahwa Tuhannya selalu mengawasi. Baginya, tiada yang lebih ditakuti selain kemurkaan-Nya. Tiada yang lebih dirisaukan dalam kehidupan ini selain tak meraih keberkahan hidup dan rahmat dari-Nya. Diganti yang Lebih Baik Dengan berbekal rasa takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala, seorang hamba akan mampu menentukan pilihan yang benar. Ia akan senantiasa memilih yang halal dan meninggalkan yang haram. Seperti dalam mengejar kekayaan, meski peluang mendapat kekayaan yang berlimpah itu membentang luas, tapi bila harus ditempuh dengan jalan yang haram, seperti menipu, korupsi dan sejenisnya, maka tidak akan mengambilnya. Pilihannya tetap pada cara yang halal, meski harta yang akan diperoleh jauh lebih sedikit. Sebab, baginya harta yang terbaik bukanlah yang berlimpah jumlahnya. Yang terbaik adalah yang halal dan dipergunakan di jalan yang halal. Harta seperti itulah yang berkah dan membawa keselamatan di dunia dan akhirat. Begitu pula dalam perkara lainnya, setiap orang beriman mutlak mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram. Sebab, dengan jalan itu Allah akan mengganti dengan yang lebih baik dan berbagai kemudahan dari Allah Subhanahu Wata’ala akan tercurah kepada kita. Sangat tak pantas bila tersedia banyak jalan yang halal, lantas memilih yang haram. Karena jika mengambil yang haram akan ditimpa kesulitan dan akan memberatkannya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam menegaskan, “Sesungguhnya engkau, tidaklah kau tinggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, kecuali Allah akan memberimu dengan sesuatu yang lebih baik darinya.” Riwayat Ahmad. Selain kisah di atas, kita juga patut mengambil spirit dari kisah manusia terdahulu yang diistimewakan Allah Subhanahu Wata’ala karena rela mencampakkan yang haram. Seperti Nabi Yusuf Alaihissalam. Beliau memilih mencampakkan perbuatan keji bersama istri Abdul Aziz, maka Allah pun melimpahkannya kedudukan terhormat di bumi Mesir. Juga, Nabi Sulaiman Alaihissalam. Tatkala ia rela menyembelih kudanya karena amat takut bila kudanya menyibukkannya hingga ia terlambat dari salat Ashar, maka Allah pun menundukkan angin untuknya yang berhembus sesuai keinginannya. Inilah bukti kebenaran janji-Nya. Dia akan memberi balasan istimewa bagi siapa yang meninggalkan perkara yang haram karena-Nya. Dengan spirit tersebut, kita tidak berat untuk segera meninggalkan yang haram menuju yang halal. Kita tidak berat untuk meninggalkan riba, kemudian beralih kepada bisnis yang halal lagi menguntungkan. Tidak berat meninggalkan korupsi dan menggantinya dengan kejujuran dan sikap amanah. Tidak berat meninggalkan cara-cara kotor dalam mencari rezeki dan menggantinya dengan cara-cara yang terpuji. Bahkan, dalam komunitas yang lebih besar, kita tidak berat untuk meninggalkan hukum jahiliyah yang batil, kemudian beralih kepada syariat-Nya yang dijamin kesempurnaannya. Dengan jalan seperti itu, semoga keberkahan dan rahmat Allah Ta’ala akan selalu tercurah dalam kehidupan kita. Allahu a’lamu bishshawab.*/ Masrokan. Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Hidayatullah

TikTokvideo from RM BAHARI ADIGUNA (@harywijay): "Jika ingin aman menggapai sukses, gantungkan diri kita dengan tali Allah.Minta bantuan dan minta petunjuk. Sabarlah dalam berikhtiar Yakinlah do'a baik kita pasti dikabulkan. Tidak ada yg tidak mungkin Hanya ada 1 kemungkinan jika saat ini belum terwujud :Anda akan mendapatkan yg lebih Besar nantinya Connection timed out Error code 522 2023-06-13 132812 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aac21bac9b987 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
DariIbnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā-, sesungguhnya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda saat beliau di atas mimbar, sedang berbicara tentang sedekah dan menjaga diri agar tidak meminta-minta, "Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Tangan di atas adalah orang yang bersedekah dan tangan di bawah adalah orang yang meminta."
Connection timed out Error code 522 2023-06-13 132811 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aac1d1e04b95a • Your IP • Performance & security by Cloudflare DalilBertemu Allah. 1. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. (Al-Baqarah: 223) Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu. - Ketika seseorang merasakan kehilangan sesuatu dalam hidupnya, merasa sedih itu pasti. Tapi alangkah indahnya kejadian tersebut dijadikan pembelajaran untuk kita berpikir. Bahwa sebenarnya Allah SWT itu tahu mana yang terbaik untuk kita, karena jika itu baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah. Mungkin ada banyak hal didalam hidupmu yang hilang. Dan menurutmu kamu telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga didalam hidupmu. Seolah-olah tidak akan lagi mendapatkan penggantinya dan tidak ada yang lebih baik darinya. Padahal saat kamu kehilangan dan pada saat Allah mengambil sesuatu yang sangat berharga d dalam hidupmu, tak lain semua itu hanya cara Allah agar kamu mendapatkan yang lebih baik lagi. Baca Juga Kunjungi Masjid Hazrat Imam, Sadiaga Minta Otoritas Setempat Bangun Prasasti Bung Karno ke Uzbekistan Sedangkan Allah mengambilnya dengan alasan karena Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang Allah ambil darimu. Allah telah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari yang hilang darimu. Jika kamu kehilangan sesuatu yang menurutmu sangat berharga. Ketika Allah mengambil sesuatu dari hidupmu yang menurutmu begitu penting. Maka jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak menyayangimu dengan mengambil sesuatu yang sangat berharga untukmu. Terkadang Allah hilangkan sesuatu yang kita sayang, karena Allah sedang menggantikan sesuatu yang lebih indah untuk kita.*** Terkini Pasalnyaperasaan orang tua ditinggal pergi oleh anaknya tidak bisa digambarkan dengan hal apapun. "Bagi seorang ibu yang ditinggal mati anaknya tidak ada sebutan baginya, seakan-akan memberikan Allahpasti punya jalan yang lebih baik untukmu. 4. Berdoalah, Allah mendengarmu. Bersabarlah karena Allah akan menjawab doamu pada waktu yang tepat. 5. Allah selalu menjawab doamu dengan 3 cara. Rezaldi Hehanussa mengganti nomor punggung pada BRI Liga 1 2022/2023. Rezaldi berganti nomor dari 28 ke 7. Rezaldi Hehanussa punya alasan Sesungguhnyarahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Kutipan ini berasal dari surat Al-A'raf: 56. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa rahmat Allah senantiasa ada bagi siapapun yang tulus menyebarkan kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya. Ayat ini dapat ditafsirkan bahwa berbuat baik akan mendatangkan kasih sayang 8xR5.
  • b3ks545zxz.pages.dev/835
  • b3ks545zxz.pages.dev/842
  • b3ks545zxz.pages.dev/189
  • b3ks545zxz.pages.dev/302
  • b3ks545zxz.pages.dev/646
  • b3ks545zxz.pages.dev/3
  • b3ks545zxz.pages.dev/670
  • b3ks545zxz.pages.dev/829
  • allah akan mengganti yang lebih baik